KADISLITBANGAD SOSIALISASIKAN PELARANGAN MUDIK

Thursday, 6 May 2021



Jakarta, 6  Mei  2021 – Kepala Dinas Penelitian dan pengembangan TNI AD Brigjen TNI. Terry  Tresna  Purnama, S.I.Kom., M.M.,  mensosialisasikan pelarangan mudik lebaran tahun 2021 dihadapan anggota Madislitbangad di aula madislitbangad dan Pok liti serta  Laboratorium Dislitbangad bandung dilakukan secara Virtual pada hari kamis,  tanggal 6  Mei 2021.

 

Kepala Dinas Penelitian dan pengembangan TNI AD Brigjen TNI. Terry  Tresna  Purnama, S.I.Kom., M.M., dalam pengarahanya saat mensosialisasikan tentang pelarangan mudik lebaran idul fitri 2021 dihadapan prajurit dan PNS Dislitbangad baik yang di Madislitbangad maupun Laboratoriun serta Pok Liti bandung yang menggunakan virtual aplikasi Zoomet mengatakan bahwa kita sukseskan dan dukung serta  mensuport serta menyambut baik atas kebijakan pemerintah untuk merealisasikanya dengan cara  tidak mudik lebaran dan lebaran di jakarta serta di rumah saja. 

 

Bagi anggota yang keluarganya di jawa agar rapatkan saja ke Jakarta  sebelum tanggal 6 Mei 2021 paling tidak kemarin-kemarin sudah mulai rapatkan keluarga anak dan istri untuk sama-sama lebaran idul fitri tahun 2021  berada di jakarta dan tidak kemana-mana dan di rumah saja, untuk halal bil halal dengan orang tua, sanak saudara dan Handai taulan di kampung untuk melepas rindu keluarga dan kampung halaman bisa melalui virtual saja hal ini tidak mengurangi nilai-nilai spiritual hari raya keagamaan suasana lebaran Idul Fitri 2021, terlebih lagi saat ini jaman serba canggih yang jauh jadi dekat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,  untuk itu mulai hari ini tanggal 6 sd 17 Mei kita tidak mudik lebaran di jakarta sama-sama dan tidak kemana-mana ujarnya.

 

Lebih lanjut Kadislitbangad menegaskan dan memperjelas kepada seluruh amggota Dislitbangad  bahwa  Pemerintah sangat beralasan dan sudah  melalui pertimbangan yang sangat cermat atas perkembangan tren penurunan kasus aktif cofid 19 harus di jaga, atas  pelarangan mudik untuk mencegah penyebaran covid-19 diberbagai wilayah di Indonesia, seperti halnya yang disampaikan presiden RI Joko Widodo dalam keterangan pers dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (7/4/2021) bahwa  Pemerintah  resmi  melarang mudik  lebaran tahun 2021, yang  bertujuan untuk mencegah penyebaran covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia serta tren penurunan kasus aktif covid-19 harus dijaga, semua pihak harus tetap mencegah penyebaran Covid-19 untuk tidak lebih meluas lagi. Saya Paham Kita Rindu Sanak Saudara, tapi Mari Utamakan Keselamatan karena kita feed back peningkatan kasus harian dan  kenaikan tingkat kematian mingguan  beberapa saat yang lalu yaitu  yang pertama, saat libur Idul Fitri 2020 terjadi kenaikan kasus harian hingga 93 persen. Di saat yang sama, terjadi tingkat kematian mingguan hingga 66 persen. Kenaikan kasus Covid-19 yang kedua terjadi saat libur panjang pada 20-23 Agustus 2020. Dimana mengakibatkan terjadi kenaikan hingga 119 persen dan tingkat kematian mingguan meningkat hingga 57 persen. "Yang ketiga terjadi saat libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020. Yang menyebabkan terjadinya kenaikan kasus covid hingga 95 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan mencapai 75 persen," "Dan terakhir yang keempat terjadi kenaikan saat libur di akhir tahun 25 Desember 2020 sampai dengan 3 Januari 2021 mengakibatkan kenaikan jumlah kasus harian mencapai 78 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan hingga 46 persen," 

 

Selanjutnya kadislitbangad dalam pengarahanya menyampaikan kepada seluruh anggota Dislitbangad bahwa terdapat 3 varian Virus Corona paling menular dan sudah lolos ke Indonesia yaitu Varian B117 dari Inggris sudah 13 kasus di Indonesia, Varian B1351 dari Afrika selatan sudah terjadi 1 (satu) kasus di Bali, Varian B1617 dari India sudah 2 kasus di Jakarta ini harus di waspada dan dijaga tetap menjaga Protokol Kesehatan, secara lugas Kadislitbangad  memberikan beberapa contoh melalui Audio visual dengan memutar beberapa video kasus terkini yang mega tren kenaikan cofid-19 yang sangat signifikan di India terjadi tsunami corona cofid-19 dengan varian barunya  yang begitu dahsyat akibat abai, lalai, lengah dan  ceroboh melalui  eporia kegembiraan yang berlebihan dengan mengabaikan Protokol kesehatan  sehingga berdampak yang sangat laur biasa, berjatuhan korban dalam hitungan 117 meninggal akibat corona perjamnya, suasana mencekam kehabisan oksigen, crematorium meleleh bahkan proses ritual penguburan dengan pembakaran mayat dimana-mana tanpa dihadiri orang tua bahkan sanak saudara dan nyaris melumpuhkan perekonomianya dengan diberlakukan jam malam, untuk itu kejadian di India dijadikan pelajaran agar tidak terjadi di negara kita pada umumnya serta tidak terjadi pada anggota dan keluarga pada  khususnya, untuk itu kita tetap tidak mudik tetap dijakarta dan tidak kemana-mana serta  tetap dirumah saja tegasnya sembari mengakhiri pengarahan dalam mensosialisasikan tidak Mudik lebaran idul fitri 2021.




(admin)

Informasi Penerimaan TNI-AD TA. 2024