DISLITBANGAD PERINGATI TAHUN BARU ISLAM 1443 H/2021 M
Tuesday, 31 August 2021
Jakarta, 31 Agustus
2021, Dinas Penelitian dan
Pengembangan TNI AD memperingati Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H/2021 M di
madislitbangad tanggal 31 Agustus 2021 diikuti secara virtual oleh
Laboratoriuam dan Pok Liti Dislitbangad yang ada di Bandung dan perwakilan
Dislitbangad yang di ambal kebumen dengan penceramah Kolonel Inf Akhmad
Syaikhu, S.Ag. M.Pd dari Disbintalad dengan thema “Jadikan Hikmah Tahun Baru
Islam 1443 H/2021 M sebagai Momentum Peningkatan Nilai-Nilai Spiritual Personel
TNI AD Menuju Insan Beriman dan Bertakwa di Tengah Pandemi Covid-19“.
Kepala Dinas Penelitian dan
Pengembangan TNI AD Brigjen TNI Terry
Tresna Purnama.,S.I.Kom.,M.M, dalam kata sambutanya mengatakan bahwa Memaknai tahun baru hijriah bagi umat Islam
adalah dengan memahami latar belakang munculnya tahun baru Islam itu. Seperti
yang diketahui, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah bukan lantaran
beliau takut terhadap ancaman orang-orang Quraisy, akan tetapi Beliau memahami
betul situasi dan kondisi saat itu, yang sangat tidak kondusif lagi. Sehingga
jalan hijrah adalah demi kemaslahatan Nabi dan juga para pengikutnya-orang-orang
Mekah yang sudah percaya dan beriman kepada Tuhannya Nabi Muhammad SAW.
Hijrahnya Nabi bisa dimaknai secara esensi maupun substansi. Esensi hijrahnya
Nabi Muhammad SAW adalah berpindah tempat dari kesulitan untuk berdakwah dan
beribadah di Mekah menuju tempat yang lebih mudah. Yakni Madinah, di mana
penduduknya menyambut dakwahnya Nabi dan memfasilitasi ibadahnya. Sementara
makna yang lebih luasnya adalah subtansi dari peristiwa hijrah itu sendiri.
Subtansinya, diharapkan umat Islam mampu
menjadi pribadi yang saleh-salehah, memiliki karakter yang baik dan berakhlakul
karimah. Lalu, yang sebelumnya kita jarang sholat akhirnya mau sholat lima
waktu dengan tertib, yang semula jarang beramal sholeh berubah banyak berbuat
amal sholeh, semula sombong dan angkuh hijrah menjadi rendah hati dan tawadlu,
kendati kita telah mendapatkan musibah rekan kita tapi kita bangkit untuk
hijrah dengan bangkit untuk merubah tabiat-tabiat kita untuk berbuat yang lebih
baik ujar Kadislitbangad. selanjutnya Kadislitbangad mengingatkan kepada kita
semua bahwa lima hal sebelum datang lima hal yang harus selalu diingat yaitu: Pertama, gunakan waktu mudamu sebelum
tuamu. Kedua, manfaatkan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Ketiga,
cukupmu sebelum datang masa kefakiranmu. Ke empat, longgarmu sebelum sempitmu.
Kelima, hidupmu sebelum matimu. Kelima perkara ini harus dimanfaatkan sebaik
mungkin sebelum seluruh nikmat dicabut oleh Allah SWT dan tak mungkin kembali
lagi. Dengan demikian momentum menyambut Tahun Baru Hijriyah sangatlah tepat
untuk melakukan refleksi diri dalam rangka menghitung kesiapan diri untuk
menghadap-Nya. Banyak manusia lalai terhadap datangnya kesempatan untuk
mempersiapkan diri pungkasnya.
pada kesempatan yang sama
penceramah Bapak Kolonel Inf Akhmad Syaikhu, S.Ag. M.Pd memberikan
tausyiah bahwa hijrah memiliki makna
yang sangat luas. Tak hanya berpindah dari perilaku buruk menjadi insan
berahlak mulia. Tak hanya pindah dari lingkungan maksiat lingkungan iman. Lebih
dari itu, seseorang harus hijrah dari perilaku malas karena kebijakan tentang
pandemi yang terjadi pada Tahun Baru Islam kali ini. pandemi adalah rahmat.
keberuntungan akan datang bagi mereka yang sungguh-sungguh mencari rahmat
Allah. Bukan duduk berpangku tangan, namun tetap produktif dengan semua nikmat
kemudahan yang telah disediakan.“Masa pandemi adalah masa seleksi. Pandemi
adalah rahmat untuk mereka yang sungguh-sungguh beriman, mencari rahmat Allah,
tapi saat yang sama pandemi ini menjadi penghinaan kepada mereka yang kufur
kepada nikmat rahmat Allah Swt.
selanjutnya Kol.inf. syaekhu menambahkan bahwa "Apabila manusia itu
meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara : yaitu
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya, Rasulullah SAW memberikan pelajaran tentang
perlunya manusia mencari amal yang berkualitas, kekal dan bermanfaat baik
selama di dunia maupun setelah meninggal dunia.
Kualitas amal itu tidak terputus pahalanya sekalipun dia telah meninggal
dunia, selama amalnya masih dimanfaatkan oleh manusia. jika manusia telah meninggal dunia
terputuslah amalnya. Karena tidak bisa bekerja, tidak bisa beramal, tidak bisa
berkarya, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Jika pekerjaannya terputus
konsekuensinya upahnya terputus, dan honor terputus. "Karena tidak ada
kerja tidak ada upah, tidak ada kerja tidak ada gaji, dan tidak ada amal tidak
ada pula pahala," katanya. Kecuali anak adam itu memiliki tiga perkara
yang tidak terputus baik pekerjaannya maupun upah atau pahalanya, yakni sedekah
jariyah ilmu yang bermanfaat anak yang saleh. pungkasnya.
Hadir dalam Para kasubdis, Kaliti, Kalab, Pa Ahli dan seluruh anggota dislitbangad baik yang di Jakarta maupun yang di bandung serta perwakilan Dislitbnagad di Ambal kebumen.
(admin)
Quicklinks
HomeKontak
Pancasila
Sapta Marga
Sumpah Prajurit
8 Wajib TNI
11 Azaz Kepemimpinan
Struktur Organisasi
Pejabat Teras
Foto
Video
Pengumuman
Jurnal
Visi Misi
Buletin
Tugas Pokok
Kadislitbang
Latest News
Kadislitbangad Serahkan Sertifikat Hasil Uji Coba Rifle Perimeter Management System (RPMS) Hasil Litbanghan PussenifKadislitbangad Serahkan Sertifikat Uji Coba Senapan Serbu kaliber 5,56x45 mm AM1
Kadislitbangad Serahkan Sertifikat Uji Coba Payung Udara Orang (PUO) Statik LBPMC1-1C
Kadislitbangad Serahkan Sertifikat Uji Coba Alat bidik Taktis senjata produk EO System Co. Ltd.
KADISLITBANGAD KUNJUNGI TELKOM UNIVERSITY
Top View
Rabinnis Litbang TNI AD TA. 2018KADISLITBANGAD NAIK PANGKAT BRIGADIR JENDERAL TNI
Sertijab Kadislitbangad
PERINGATAN HUT KE 40 DINAS PENELIITIAN DAN PENGEMBANGAN ANGKATAN DARAT
Kadislitbangad Tinjau Produksi Rantis P6 ATAV Gen III